Terima kasih kepada Kang Udin yang sudah ngeshare secara detail gambar serta kelebihan ataupun perbedaan Mio SSS di bandingkan dengan tipe reguler. Pada awal artikel sudah jabarkan tentang adanya fitur Start stop system yang memiliki kinerja mirip dengan ISS Honda. Namun perbedaan yang cukup signifikan adalah pengaplikasian sistem starter yang masih menggunakan dinamo. Pertanyannya…..apakah sistem ini tidak akan membebani aki mengingat dinamo konvensional lebih membutuhkan tenaga besar dibandingkan dengan ACG starter??
Secara teknis memang demikian mzbro. Namun ternyata pihak engineering Yamaha sudah memperhitungkan sedemikian rupa supaya proses sleep ataupun power on engine tidak mengganggu kekuatan aki. Oleh karena itu Yamaha memberikan ampere yang Mio M3 SSS. Fakta ini berhasil iwb bongkar atas bantuan dari Kang Udin. Beberapa bukti pun disodorkan cari foto terlampir
Monggo perhatikan perbedaan antara kedua aki. Menggunakan vendor yang sama yakni Yuasa…. keduanya memiliki tipe berbeda di mana untuk Mio M3 SSS dibekali ampere lebih besar dengan kode part YTZ6V. Sementara untuk Mio reguler menggunakan kode part YTZ4V. Nah untuk ampere sendiri…..Mio SSS dijejalin tenaga listrik sebesar 5Ah. Bandingkan dengan Mio non SSS yang hanya 3Ah. Artinya apa??
Beban dinamo di cover dengan aki yang juga memiliki strum besar. Seharusnya kinerja juga tidak akan mempengaruhi sistem itu sendiri. Iwb sangat yakin bahwa sebelum produk dirilis ke pasar Yamaha sudah melakukan tes secara mendetil. Dengan kata lain kita tidak perlu kuatir akan terjadinya aki soak akibat beban dinamo yang terlalu besar karena harus hidup beberapa kali ketika sistem SSS aktif. Memang kudu dibuktikan dilapangan dulu tapi ngono cak kiro-kiro
Last…..dari penerawangan dan contekan data yang IWB terima, Mio SSS ini lebih mahal dibandingkan dengan versi reguler. Estimasi IWB perbedaan harga berkisar antara 800 hingga Rp900.000. Monggo ditunggu wae kangBro. Mio M3 SSS?
