Honda dan Yamaha merupakan dua pabrikan motor raksasa asal Jepang yang tak henti-hentinya bersaing ketat untuk merajai pasar dengan produk-produknya. Persaingan tersebut rupanya tak menghalangi keduanya untuk membuat inovasi baru di dunia otomotif. Pasalnya, baru-baru ini tersiar kabar bahwa Honda dan Yamaha akan terlibat kerjasama di Jepang untuk pembuatan skuter.
Menurut Nikkei seperti yang dilansir dari Oto Detik pada Rabu (05/10/2016) kerjasama antara dua perusahaan besar tersebut akan berfokus pada pemberian manfaat pada kedua pihak yang terkait. Untuk mendukung kerjasama tersebut rencananya skuter 50 cc milik Yamaha akan beralih produksi ke Pabrik Honda yang terletak di Kumamoto, sebuah daerah di Jepang Selatan.
Produksi skuter baru tersebut diharapkan menjadi inovasi baru di dunia kendaraan roda dua. Hal ini mengingat bahwa pasar untuk motor di Jepang sendiri mengalami penurunan sekitar 80 persen terhitung sejak 1980-an. Faktor utama yang menyebabkan kondisi tersebut merupakan perubahan demografi jalan yang digunakan sebagai jalan tol.
Pada tahun lalu, penjualan kendaraan roda dua di Jepang juga mengalami kemunduran. Penjualan tersebut berkurang sebesar 10 persen sehingga hanya menjadi 406.591 unit. Meskipun begitu, tampaknya Honda masih menduduki posisi teratas pada pangsa pasar Jepang dengan perolehan 43 persen. Rival tereberatnya, Yamaha mengikuti di posisi kedua dengan 27,2 persen. Sedangkan posisi ketiga diisi Suzuki dengan perolehan 12,1 persen.Sekarang ini, Yamaha masih melakukan impor untuk skuter 50 cc miliknya dari Taiwan. Jumlah skuter yang diimpor oleh perusahaan ini dari Taiwan paling tidak mencapai 50.000 skuter. Namun, merosotnya penjualan skuter milik Yamaha tersebut membuat perusahaan ini harus mengganti pendekatannya dalam hal produksi.
Honda diperkirakan akan mulai memulai produksi skuter tersebut melalui original equipment manufacturer pada tahun 2018. Dibuatnya skuter tersebut diharapkan juga bisa memberinkan dorongan produksi untuk pabrik Honda yang berada di Kumamoto. Pabrik yang memiliki kapasitas 200.000 unit tersebut, pada tahun 2015 sudah memproduksi sepeda motor sekitar 156.00 unit.
Dalam perkembangan kerjasama tersebut, kedua perusahaan besar motor ini akan berkolaborasi dalam membuat skuter 50 cc versi terbaru dan skuter listrik. Kerjasama ini dilakukan guna memotong biaya pengembangan agar mendapatkan margin pada harga di pasar dalam negeri.